Social Icons

Nikmatnya Kekhusyuan


         Dalam perjalanan spiritual seorang muslim, khusyu’ merupakan buah atas perjalanan yang telah ditempuhnya dengan semangat dan pengorbanan yang besar. Semuanya berlabuh pada keharibaan Tuhan dengan rasa pasrah dengan penuh rasa bahagia. Yaitu kebahagiaan bisa bersanding bersama Tuhan.
Al-Ghazali memberikan penjelasan bahwa khusyu’ merupakan buah dari keimanan dan keyakinan. Amal yang terus menerus dikerjakan menjadi sebuah kendaraan bagi seorang muslim untuk bisa mencapai sebuah kekhusyu’an.
Rasa nikmat yang telah dirasakan bagi hamba-hamba yang telah mencapai kedudukan khusyu’ merupakan karunia terbesar dari Allah.
Mengutip penjelasan Seyyed Hossein Nasr bahwa shalat pada tingkatan kesempurnaannya yang tertinggi merupakan suatu usaha orang beriman di atas bumi untuk memandang Wajah Allah dan untuk mendapatkan, meskipun secara tidak langsung, kebahagiaan dan kegembiraan yang berasal dari penyaksian semacam itu.
“Yang telah beriman dan yang hatinya tenang dengan mengingat Allah. Sesungguhnya dengan mengingat Allah itulah hati menjadi tenang.” (Q. 13:28)
Jalal Al-Din Rumi menjelaskan bahwa jiwa manusia yang sedang berdoa menyelami substansi wujudnya di samudra cahaya dan karunia Illahi akan mengambil makanan darinya. Ini membantunya untuk mencapai kesucian nafs. Selanjutnya, dia menjelajahi jalan menuju Allah. Dengan menyibukkan dirinya berdoa di dalam hati, dia membuka dirinya untuk menerima pengaruh penyembuh yang berasal dari Ruh Suci.
Pencapaian khusyu’ menjadikan seorang hamba sebagai seorang yang mulia, baik di mata Tuhan ataupun sesama. Ia bisa menikmati kesendiriannya walau jauh dari sesama. Walau ia dihina dan tidak dihargai di mata manusia. Ia merasa bahagia atas kekhusyu’annya bersama Tuhan.
Seperti halnya Ibrahim Ibn Adham disaat ditanya para sahabatnya, mengapa engkau suka menyendiri? Beliau menjawab, “Disaat aku disamping orang yang dibawahku, mereka akan membenciku karena kebodohannya. Disaat aku berada disamping orang yang diatasku, mereka akan membuatku bingung karena bualannya. Dan disaat aku berada orang-orang yang sepadan denganku, mereka akan dengki kepadaku.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

'

Sample Text

 
Blogger Templates