Featured Posts
Belajar Mandiri
Jangan heran jika sikap ketergantuangan kepada orang lain terkadang muncul dalam diri kita. Mungkin saja itu karena kebiasaan yang tidak pernah disadari sebelumnya sehingga membiasa dalam diri kita. Jika anda merasa demikian, maka segeralah melangkah, mengambil langkah kecil menuju kemandirian yang sesungguhnya.
Kemandirian bukan berarti melakukan segala sesuatu sendiri. Sebagai makhluk sosial, tentu hal itu tidak mungkin bisa dilakukan. Namun kemandirian lebih mengarah kepada kemampuan mengontrol dan manajemen diri dengan baik.
Semua Orang Adalah Baik
Dalam sebuah kesempatan K.H. Abdurrahman Wahid atau yang akrab dengan panggilan Gus Dur pernah mengatakan, "TIDAK ADA ORANG BURUK DI DUNIA INI, SEMUA ORANG BAIK, HANYA YANG SATU SUDAH BAIK DAN YANG LAIN BERPROSES MENJADI BAIK."
Pertengkaran yang sering terjadi sesungguhnya terletak pada perbedaan sudut pandang masing-masing orang. Jika melihat dengan kacamata hitam dan putih, maka itulah yang ada di dunia ini. Padahal warna pelangi itu indah karena terdiri dari beberapa warna.
Misteri Kerinduan Spiritual
Dalam sebuah tulisannya, Dr. Ali Ansari menuliskan,
Tetes air akan bahagia bila bersatu dengan lautan
Derita, saat melampaui batas-batasnya, menjadi obat baginya
(sebuah bait oleh Ghaib, diterjemahkan dari bahasa Urdu)
Tetes air akan bahagia bila bersatu dengan lautan
Derita, saat melampaui batas-batasnya, menjadi obat baginya
(sebuah bait oleh Ghaib, diterjemahkan dari bahasa Urdu)
Apa yang hendak disampaikan si penyair melalui kiasan menyatunya tetes air dengan lautan? Menurut falsafah sufi, di dalam jiwa manusia terpendam derita hebat-derita diri yang terpisah. Derita ini mendorong menuju pembebasan-disinilah diri tak lagi merasa terpisah.
Apa makna pembebasan, pencerahan, kesadaran-diri, maya, kerinduan spiritual? Apa jiwa itu? Adakah jiwa itu, dan bila ada, dalam pengertian seperti apa, bagaimana, dan di mana? Apa kesadaran-tunggal itu-keadaan jiwa sang arif yang telah mencapai tahapan kesadaran diri?
BELAJAR MELIHAT
Ada yang pernah mengatakan, "Jangan Kau Melihat Sebatas Apa Yang Kau Lihat Dengan Matamu, Namun Lihatlah Jauh Daripada Itu. Karena Engkau Akan Mampu Melihat Apa Yang Kebanyakan Orang Tidak Melihatnya."
Dalam sebuah kesempatan, saya pernah bertanya, "Bagaimana cara melihat apa yang kebanyakan orang tidak dapat melihatnya?," Jawabnya, "Yaitu hanya dengan merenungi dan menatapnya jauh dari pada batas pandangan orang pada umumnya, maka engkau akan mampu melihatnya."
Dalam sebuah kesempatan, saya pernah bertanya, "Bagaimana cara melihat apa yang kebanyakan orang tidak dapat melihatnya?," Jawabnya, "Yaitu hanya dengan merenungi dan menatapnya jauh dari pada batas pandangan orang pada umumnya, maka engkau akan mampu melihatnya."
KECERDASAN FINANSIAL
Seperti halnya yang dikatakan oleh Robert T. Kiyosaki bahwa ayah kayanya mempunyai banyak definisi untuk "kecerdasan finansial", seperti misalnya "kemampuan mengubah uang kontan atau kerja menjadi aset yang memberi cash flow. Tapi salah satu definisi yang paling disukai adalah, "siapa yang lebih pandai? Kau atau uangmu?"
Bagi ayah kaya, menghabiskan hidup dengan bekerja keras mencari uang hanya untuk menghabiskannya dalam sekejap bukanlah tanda kecerdasan yang tinggi. Anda mungkin perlu melihat lagi pola cash flow orang miskin, orang kelas menengah, dan orang kaya. Ingatlah bahwa orang kaya memusatkan upayanya dalam perolehan aset, bukan dengan kerja lebih keras.
Karena tidak adanya kecerdasan finansial, banyak orang berpendidikan menempatkan diri mereka sendiri dalam posisi yang mempunyai resiko finansial tinggi.
MUTIARA BOB SADINO
Sang inspirator dunia bisnis telah berpulang, sepatah doa semoga almarhum khusnul khatimah. Banyak inspirasi yang telah beliau berikan kepada generasi bangsa khususnya dalam manajemen diri dan bisnis. Tampilan yang sederhana, nyentrik dan tak peduli apa kata orang, itulah yang melekat dalam pribadi Bob Sadino. Kini hanya pesan-pesan dan pengalaman beliau yang bisa kita ambil sebagai bentuk pelajaran hidup dan juga motivasi dalam manajemen diri, kini dengan "Go Blog Manajement"
MENGUKUR RASA IKHLAS
Ikhlas
merupakan bagian dari sekian banyak sikap yang muncul dan berkemelut di dalam
hati. Tidak banyak orang bisa memahami dan merasakan kondisi ikhlas ini, karena
ikhlas adalah puncak tertinggi dari sikap hati.
Setiap
waktu disaat kita terjaga dan beraktivitas, hati senantiasa dihadapkan dalam
kondisi-kondisi bagaimana hati kita harus bersikap. Tentunya bersikap yang baik
dengan memunculkan sikap-sikap positif yang ada di dalam hati.
BENTUK CINTA DAN EKSPRESINYA
Dalam sebuah tulisannya, Ibn Hazm al-Andalusi menuliskan, "Aku pernah diminta secara khusus membahas cinta dan berbagai bentuknya. Semua bentuk cinta bersumber dari satu rumpun. Cinta ditandai oleh rasa rindu kepada yang dicintai, takut berpisah, harapan untuk mendapatkan balasan cinta.
Konon perasaan itu berbeda-beda menurut obyeknya. Namun sang obyek berbeda-beda hanya karena hasrat di pecinta, apakah hasrat itu sedang menguat, melemah, atau pupus sama sekali. Dengan demikian, cinta kepada Allah Swt. merupakan cinta yang sempurna; itulah yang menyatukan makhluk dalam mencari cita-cita yang sama.
Konon perasaan itu berbeda-beda menurut obyeknya. Namun sang obyek berbeda-beda hanya karena hasrat di pecinta, apakah hasrat itu sedang menguat, melemah, atau pupus sama sekali. Dengan demikian, cinta kepada Allah Swt. merupakan cinta yang sempurna; itulah yang menyatukan makhluk dalam mencari cita-cita yang sama.
Langganan:
Komentar (Atom)


